Beberapa Perguruan tinggi di Indonesia dan juga kampus mancanegara, tepatnya di Hongkong dan Taiwan, nantinya akan menggelar acara besar yaitu Amil Goes To Campus.

 

Putaran pertama  di kampus Universitas Gajah Mada, Auditorium Sukadji Ranuwihadjo, Senin (23/4).

 

Pembicara handal di bidangnya juga hadir dalam acara ini untuk pemberian gagasan keilmuan kepada mahasiswa, yaitu Alumni Fossei, Kepala PSEBS Fakultas Ekonomi Bisnis (UGM) Akbar Susanto, Direktur Lasnaz (BSM) Rizki Okto, Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf (Kementerian Agama) Muhammad Fuad Nasar.

 

Fuad Nasar memberikan penjelasan, bahwa negara Indonesia akan menghadapi fenomena bonus demografi. Ini akan memberikan peluang untuk meningkatkan kualitas indeks literasi tentang zakat, filantropi dan pembangunan infrastruktur sosial.

 

Menilai, pergerakan zakat mempunyai potensi strategis dalam mengatasi nilai-nilai kemanusiaan, sejalan tujuan bernegara dan hak asasi manusia. Karenanya penting membangun literasi tersebut dengan merangkul elemen tridharma perguruan tinggi.

 

"Jadi, bukan hanya sekadar memperkaya keilmuan tapi mempunyai resonansi untuk menjangkau dari sisi nyata kemiskinan ditengah kekerasan struktural yang terjadi" ungkap M Fuad Nasar.

 

Pembangunan kehidupan bangsa memerlukan nafas panjang dan sikap tidak pernah menyerah, demi memenuhi hak - hak orang yang membutuhkan. Untuk itu, kesadaran semua manusia kalau kita bersaudara dan harus saling tolong menolong perlu ditanamkan.

 

Tapi, semua usaha itu bukan berarti mengurangi apalagi menghilangkan peran penting negara, yang harus menata kebijakan dengan baik. Ia menegaskan, negara harus hadir untuk memperjuangkan kesejahteraan rakyat. Sebab kalau cuma profit yang dipikirkan, misi besar negara melayani rakyat akan kabur.

 

Diikuti 230 peserta, mempunyai harapan agar dapat terus berkembang demi meningkatkan literasi filantropi di tengah-tengah pemikiran mahasiswa dalam perguruan tinggi. (RID)

Sumber: Republika

 

 

Acara perdana "Amil Goes To Campus" di MM FEB Universitas Gadjah Mada, Senin (23/4). Bagian dari pencetusnya adalah Abdul Ghofur yang juga sebagai Direktur Mandiri Amal Insani (MAI) dan juga penulis buku Tiga Kunci Fundraising.

 

Abdul Ghofur mengungkapkan bahwa acara " Amil Goes To Campus" merupakan sarana untuk zakat berkelanjutan. Para mahasiswa kelak menjadikan Amil sebagai profesi kebanggaan utama, bukan profesi alternatif apalagi karena tidak ada pilihan profesi lainnya.

 

Menjadi profesi Amil itu tidak sulit, tetapi meleburkan diri menjadi Amil yang profesional itu memerlukan keikhlasan diri atau mengikhlaskan diri demi menjadi yang terbaik hingga mencapai proses profesional.

 

Sebagai penulis Tiga Kunci Fundraising, Abdul Ghofur juga mengungkapkan, menjadi fundraiser mencari uang yang kepentingannya bukan hanya untuk lembaga zakat. Proses ketrampilan atau cara mendapatkannya itu memerlukan cara, hal ini akan bermanfaat untuk siapa saja, apalagi yang senang dengan pengelolaan lembaga nirlaba.

 

Dalam kesempatan ini Abdul Ghofur menegaskan kepada kegiatan Mahasiswa, untuk mengerakan unit kegiatan mahasiswa sebagai salah satu organisasi nirlaba yang punya potensi besar. Jadi tidak hanya mengandalkan dana fakultas atau universitas untuk berkegiatan.

 

Abdul Ghofur sekali lagi mengajak mahasiswa untuk menghilangkan kebiasaan yang kurang tepat dalam fundraising.

 

Dalam perjalanan "Amil Goes To Campus" akan berlanjut menuju Universitas Jenderal Sudirman (Unsoed) Purwokerto, Universitas Indonesia (UI) Jakarta, Universitas Islam Negeri (UII), Universitas Syarif Hidayatullah (UIN), STEI SEBI, Kampus AL Hikmah , Saint Mary's University (Hong Kong) dan Taiwan University.

Sampai jumpa di kampus-kampus lainnya. (RID)

Sumber : Republika

© PT. Aliansi Rakyat Multimedia Indonesia 2021
magnifiercrossmenuchevron-down