Jejak langkah tak lagi merekam tapak kaki

Matahari kota berebut cahaya tanpa kesempatan

Menderu keras, berteriak memberikan jalan

Hanya lamunan serta tatapan tajam menerawang

Wajah kota

Wajah lelah

Wajah kusam

Wajah murung

Menunggu hari datang kembali

Entah apa yang terjadi nanti

Dengan wajah berseri

Atau

Sunyi

[fiq/rid]

Sumber Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev

Pemerintah mengerahkan segala upaya untuk menangani kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di Provinsi Riau. Pagi ini, Presiden Joko Widodo bersama dengan segenap elemen terkait akan meninjau langsung sejumlah titik untuk memastikan penanganan maksimal berjalan sebagaimana mestinya.

“Segala usaha sudah dilakukan. Yang di darat (pemadaman) sudah semuanya, tambahan pasukan kemarin sudah saya perintahkan juga. Kemarin datang totalnya 5.600 (pasukan),” ujar Presiden di Pangkalan TNI AU Roesmin Nurjadin, Kota Pekanbaru.

Selain itu, pihaknya juga terus melakukan water bombing di lokasi karhutla. Setidaknya, sebanyak 52 pesawat dikerahkan untuk melakukan pemadaman tersebut.

Adapun sebelum bertolak menuju lokasi pertama yang akan ditinjau Presiden dan rombongan, Kepala Negara juga sempat meninjau kesiapan operasional pesawat penyemai yang hari ini akan membuat hujan buatan di sekitar lokasi kebakaran.

“Ini mau berangkat (pesawat penyemai) hujan buatan. Hari Jumat lalu juga sudah kita perintahkan, sudah diterbangkan dan alhamdulillah saat itu di Indragiri Hilir juga hujan turun. Ini sekarang kita lakukan lagi menabur garam,” kata Presiden.

“Karena awannya ada kita berdoa semoga nanti juga jadi hujan, insyaallah di hari ini,” imbuhnya.

Meski upaya maksimal telah dilakukan untuk memadamkan api yang terlanjur membesar dan meluas, Kepala Negara kembali menegaskan bahwa langkah terbaik ialah dengan melakukan pencegahan agar titik api tidak semakin membesar.

“Segala upaya kita lakukan. Tetapi memang yang paling benar itu adalah pencegahan sebelum kejadian. Ini api satu (terdeteksi) langsung padamkan, satu padam. Itu yang benar,” tuturnya.

Kepala Negara sekaligus mengimbau seluruh pihak untuk tidak melakukan pembakaran lahan gambut maupun hutan yang dapat menyebabkan bencana kebakaran hutan dan lahan semakin meluas. Terkait hal itu, Presiden sudah menginstruksikan diambilnya tindakan tegas bagi para pelaku pembakaran baik dari kalangan korporasi maupun individu.

“Upaya hukum sudah kita lakukan. Baik yang perorangan baik korporasi semuanya sudah ada tindakan tegas ke sana,” tandasnya.

Berita terkait:

https://setpres.setneg.go.id/siaran-pers/presiden-jokowi-akan-tinjau-langsung-upaya-penanganan-karhutla-di-riau/

https://setpres.setneg.go.id/siaran-pers/presiden-jokowi-akan-tinjau-langsung-upaya-penanganan-karhutla-di-riau/

https://setpres.setneg.go.id/siaran-pers/sebelum-tinjau-kebakaran-hutan-di-riau-presiden-jokowi-laksanakan-salat-istiska/

Sumber Berita: Siaran Pers [BPMI Setpres]

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara memastikan Proyek Palapa Ring Timur telah rampung. Itu artinya, proyek tersebut sudah bisa digunakan untuk kepentingan publik. Salah satunya untuk mendukung pengembangan esports di Indonesia.

"Sudah selesai 100 persen. Kalau meresmikan tinggal tunggu momentum saja, sudah bisa dipakai," kata Rudiantara dalam acara IDBYTE Esport 2019, di ICE BSD, Tangerang, Jumat (13/9/2019).

Menurut Menteri Kominfo, pihaknya sudah menguji coba jaringan internet cepat Palapa Ring Timur melalui uji coba panggilan video dari Nunukan, Kalimantan Utara ke Asmat, Papua.

"Kemarin juga digunakan video conference untuk Bupati Asmat dengan Bupati Nunukan. Itu kan jauh sekali. Satu di gunung, satu di perbatasan Malaysia sana," ujarnya. 

Menteri Rudiantara menjelaskan, proyek Palapa Ring mampu meningkatkan sejumlah sektor potensial di wilayah Timur Indonesia. Salah satunya yakni industri game, yang peminatnya menurut Rudiantara semakin banyak di Tanah Air.

"Kita sudah menyelesaikan Palapa Ring bulan lalu. Semua orang kini bisa main di manapun di seluruh Indonesia," ujarnya.

Pemerintah membagi infrastruktur Palapa Ring di Indonesia menjadi paket Barat, Tengah, dan Timur berdasarkan letak geografis. 

Palapa Ring Barat, yang sudah selesai sejak Maret 2018, menjangkau Riau, Kepulauan Riau hingga Pulau Natuna sepanjang 1.730 kilometer di laut dan 545 kilometer di darat.

Palapa Ring Tengah meliputi Kalimantan, Sulawesi dan Maluku Utara. Sedangkan Palapa Ring Timur menjangkau wilayah Nusa Tenggara, Maluku, Papua Barat dan pedalaman Papua. 

Dukung Ekosistem Esports

Menteri Rudiantara mengungkapkan melalui gelaran IDBYTE  ESPORTS 2019 menegaskan komitmen pemerintah untuk terus mendukung industri e-Sports Tanah Air. "Pemerintah kini berpindah peran dari regulator ke fasilitator. Kami juga ingin mengadakan acara esport tidak hanya di Jakarta, tapi di banyak wilayah," tuturnya usai acara pembukaan IDBYTE ESPORTS 2019.

IDBYTE ESPORTS 2019 merupakan konferensi eSports pertama di Indonesia yang mempertemukan semua stakeholder di industri kreatif.  Dalam ajang yang banyak dihadiri kaum milenial itu, ditampilkan dua avatar raksasa dari Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara, Iriana Jokowi.  Avatar Presiden Jokowi menampilkan dirinya menggunakan setelan pakaian olahraga dengan atasan jaket biru dan celana krem. Sementara ibu Iriana menggunakan setelan jaket olahraga berwana putih dengan celana berwarna pink.

"Acara ini baru pertama kali diselenggarakan dan mempertemukan semua ekosistem e-sports. Sangat lengkap yang hadir dan bagus sekali," tutur Menteri Kominfo. 

Meskipun demikian, Menteri Rudiantara menuturkan Indonesia belum memaksimalkan potensi e-sports yang dimiliki. Hal itu terlihat dari masih kecilnya populasi pemain e-sports di Indonesia.  "Indonesia memiliki populasi 200 juta lebih penduduk. 40 persen populasi di Asia. Tetapi populasi pemain game-nya hanya 20 persen," ujar Rudiantara.

Oleh karena itu, Menteri Rudiantara menyebut, industri esports dapat menjadi kesempatan bagus bagi kaum muda. Apalagi, pemain game (gamers)  kini sudah menjadi profesi. Saat ini eSports sudah bukan sekadar kompetisi game dan industri yang tengah menarik perhatian dunia. Tetapi e-sports sudah menjadi industri sustainable yang memiliki potensi untuk memberikan manfaat secara berkelanjutan.

Perkenalkan Si Gatotkaca 

Menteri Kominfo Rudiantara membocorkan jika Indonesia bakal memiliki gim esports dengan karakter pahlawan lokal. Gim tersebut kini dalam tahap pengembangan.  "Akan ada game lokal yang karakter hero-nya Indonesia Gatotkaca. Menjelang akhir tahun masih beta test. Peluncuruan tengah tahun depan," ujarnya.

Menkominfo menilai Indonesia memiliki potensi besar termasuk dalam hal membuat game lokal. "Milenial bisa menjadi game developer. Kalau Gameloft yang (berbasis di) Prancis dikembangkan di Jogja, masa yang lain nggak?, " katanya.

Dengan adanya Gameloft yang notabene salah satu pengembangan game terkemuka di dunia , mampu membuktikan jika Indonesia berpeluang menjadi penghasil game developer.  "Kalau enggak, ya kita mainnya cuma PUBG, Mobile Legend. Itu-itu aja, harus kita kembangkan" ungkap Rudiantara.

Dari sisi potensi ekonominya. Menteri Rudiantara membandingkan jumlah populasi gamers Indonesia yang menyumbang 40 persen dari populasi Asia, tetapi pemasukannya dari game masih 20 persen. "Esports di Indonesia baru 1,2 miliar dari katakanlah 6-7 miliar di Asia. Itu kan hanya 20 persen. Artinya kedepan peluangnya sangat besar,".

Sumber:

Ferdinandus Setu
Plt. Kepala Biro Humas Kementerian Kominfo
e-mail: humas@mail.kominfo.go.id
Telp/Fax : 021-3504024
Twitter @kemkominfo FB: @kemkominfo IG: @kemenkominfo
website: www.kominfo.go.id

[fiq/rid]

Takut aku mati dalam kata tinta hitam putih,

Takut aku tidak bersuara dalam makna lembaran kata,

Takut aku buta dalam aksara perjalanan negara,

Takut aku tuli dalam perintah aturan sistem penguasa,

Takut aku dengan ancaman,

Takut aku dengan suara desing peluru,

Akhirnya mengeluarkan luka,

Darah,

Nanah,

Trauma dalam mimpi tidur,

Mengigau,

Berteriak,

Menangis,

Terpenjara di jeruji kata,

Tangan tidak lagi bisa menulis makna

Aku terbisu menunggu suara

Karena aku rakyat biasa

[fiq/rid]


Perayaan seratus tahun telah usai dan semua sampah gemerlap telah disapu bersih.


Revolusi pun mulai.


Sejarah mengingat pemimpin2 revolusi seperti Zapata, Villa dan mereka yang jantan lainnya. para perempuan, yang  selalu hidup dalam diam, tetap terlupakan. 


Beberapa pejuang perempuan menolak begitu saja dihapuskan:


Juana Ramona, “la Tigresa,” yang lewat serangannya, merebut beberapa kota;


Carmen Vélez, “la Generala,” yang memimpin tigaratus lelaki;


Ángela Jiménez, jagoan dinamit, yang menyebut dirinya Malaikat Jiménez;


Encarnación Mares, yang memotong kepangnya dan mencapai pangkat letnan dua dan bersembunyi di balik pinggiran sombrero besarnya, “supaya mereka tidak melihat mata perempuanku”;


Amelia Robles, yang harus menjadi Amelio dan berpangkat kolonel;
Petra Ruiz, yang menjadi Pedro dan menembak lebih banyak dari siapapun untuk membuka paksa gerbang Mexico City;


Rosa Bobadilla, seorang perempuan yang menolak menjadi laki2 dan menggunakan namanya sendiri bertempur di lebih dari seratus pertempuran;
dan María Quinteras, yang membuat perjanjian dengan Iblis dan tidak pernah sekalipun kalah dalam pertempuran. laki2 mematuhi perintahnya. termasuk di antaranya, suaminya.


Sumber Buku: Children of the Days

Pengarang: Eduardo Galeano

Penerjemah: wardah hafidz

foto: https://en.wikipedia.org/wiki/Soldaderas

Melihat partisipasi warga dalam peristiwa pemilihan Rukun Tetangga dan Rukun Warga dalam ruang lingkup kota. Banyak terjadi permasalahan besar dalam menggendong tugas sebagai pembantu lembaga kota ataupun desa. Terlihat bahwa RW/RT tidak begitu populer dihadapan para warganya. Masihkan fungsi ini penting, apabila partisipasi warganya sangat rendah?.

Sumber terkait: http://hukum.unsrat.ac.id/men/mendagri2007_5.pdf

Sungguh dilema pendidikan politik yang sangat rendah, apabila warga sudah tidak lagi, tertarik ataupun tidak peduli dengan satuan lembaga RT/RW. Lalu bagaimana rencana sistem pemerintahan ini menjembatani permasalah satuan warga yang paing terkecil?.

Tidak hanya di kota, permasalahan ini juga nantinya akan menghinggap ke desa, apabila kepentingan RW/RT tidak mendapatkan perhatian khusus oleh para pejabat tingginya. Padahal kumpulan data administrasi itu terkumpul oleh tugas para struktur warganya yaitu RT/RW. Apakah tugas RT/RW tidak penting lagi?.

Kalau hal tersebut tidak berguna di masyarakat, kenapa tidak di buatkan saja susunan kelembagaan tangan-tangan pemerintah yang baru, mungkin saja nama RT/RW sudah terlalu kuno di jaman Milenial ini. Coba saja di lihat, di diskusikan berapa banyak para mileneal yang mengetahui tugas dan fungsi lembaga aspirasi masyarakat tersebut. Bagaimana membuat para milenial ini, ikut berpartisipasi dalam kemajuan lingkungannya dan memberikan pembelajaran politik?

Semoga saja tingkat kerukunan tetangga serta rukun warga tetap selalu ada serta mendapatkan perhatian khusus dari para pelaku pejabat pemerintahan. Karena apabila aspirasi warga ini mengalami kemunduran, secara tidak langsung akan membuat karakter politik dan tanggung jawab menjadi sangat rendah mutu kualitas bersosialnya.

Agar terus semangat, mungkin ini adalah pemahaman visi, misi dan moto RT/RW. Lalu silahkan anda tulis dalam kolom komentar, "apakah kita masih perlu dengan lembaga masyarakat yang bernama RT?".

Visi :

"Bekerjasama dengan warga RT 04 membentuk lingkungan yang memberikan, Kenyamanan, Kebebasan, Kebersamaan, Kesehatan serta Keindahan. Sehingga menciptakan tingkat partisipasi tinggi bagi warganya untuk bertanggung jawab terhadap lingkungan."

Misi:

-Membentuk kerjasama dari seluruh warga dalam menjaga tingkat kebersihan, kenyamanan dan keamanan lingkungan. 
- Menjalin kerukunan berkomunikasi antar warga umat beragama dan  bernegara. 
- Menghadirkan musyawarah & mufakat dalam melakukan ekspresi kebebasan dengan sikap santun dalam segala hal permasalahan. 
-Membuat ruang publik bagi warga dalam berbagai kegiatan sosial, pendidikan, kesehatan serta kebahagian. 
-Menggali potensi warganya dalam aspek ekonomi. 
-Meningkatkan mutu pelayanan warga dalam hal administrasi kependudukan
-Bersikap objektif, jelas, transparan dalam pengelolan administrasi warga. 
-Melaksanakan program-program, serta tata tertib yang berlaku oleh pemerintahan pada khususnya. 

Program Kerja:

-Melaksanakan Laporan administrasi keuangan secara berkala dengan terbuka dan dapat diketahui oleh seluruh warganya. 
-Mengadakan  program dan kegiatan berjangka, seperti berikut:


1. Gotong Royong. 


2. Pendidikan untuk anak, remaja, orang tua dan manula. 


3. Pelayanan kesehatan dan sosial kemasyarakatan. 


4. Membuka ruang-ruang publik untuk kepentingan bersama.


5.Pengurusan jenazah dan penyediaan perangkatnya bagi warga. 


6. Pemberdayaan sosialisasi produk ekonomi warga. 


7. Menjalin kerjasama yang baik dengan lembaga/kemitraan/institusi/personal, secara internal ataupun eksternal agar kelak  terwujud dan terlaksana kegiatan serta program di atas. 


Moto:"Datang dari kita untuk bersama"

[fiq/rid]


Jam dua pagi hari ini tahun 1810, Miguel Hidalgo meneriakkan pekik yang membuka jalan bagi kemerdekaan Meksiko. 


Ketika penyuara terkenal itu akan berumur seratus pada 1910, diktator Porfirio Díaz menyelenggarakan perayaan sehari lebih awal supaya bersamaan dengan ulang tahunnya, dan ia merayakan ulang tahun ke seratus itu secara besar2an.


Mexico City, dicat dan dipoles, menerima tamu2 terhormat dari tigapuluh negara: topi sutra, peci berhias bulu, kipas, sarung tangan, emas, sutra, pidato2 . . . Panitia menyembunyikan para pengemis dan memakaikan sepatu ke anak2 jalanan. orang2 Indian diberi celana panjang gratis, sementara baju katun tenunan rumahan dilarang dipakai. Don Porfirio meletakkan batu pertama Penjara Lecumberti dan dengan takzim meresmikan Rumah Sakit Jiwa Pusat, dengan kapasitas seribu pasien. 


Sebuah parade yang menggemparkan menyajikan sejarah negeri. Hernán Cortés, salah satu dari banyak penakluk yang datang pertama untuk memperbaiki ras, diperankan oleh seorang mahasiswa kedokteran gigi, dan seorang Indian yang murung berbaris dengan kostum Moctezuma. khalayak penonton bersorak paling keras untuk kereta yang menggambarkan istana Prancis gaya Louis XVI.


Sumber Buku: Children of the Days

Pengarang: Eduardo Galeano

Penerjemah: wardah hafidz

foto: [fiq/rid]

K O MI SI

P E M B E R A N T A S A N

K O R U P S I

N A S I B

MU

K I N I

E N T A H S A M P A I K A P A N

T E R U S

B E R K I B A R

ATAU

S E T E N G AH TI A NG

[fiq/rid]


Kalau saya tidak salah ingat, Sandokan, pangeran dan bajak laut, Macan Malaysia, lahir tahun 1883.


Sandokan, seperti tokoh2 lain yang menemani masa kecil saya, tercipta dari tangan Emilio Salgari.


Salgari lahir di Verona dan tidak pernah berlayar lebih jauh dari pantai Italia. ia tidak pernah mengunjungi Teluk Maracaibo atau rimba Yucatán atau pelabuhan2 budak Pantai Gading. ia tidak pernah bertemu dengan penyelam mutiara Filipina atau sultan2 dari Timur atau perompak2 lautan luas atau jerapah Afrika atau banteng2 Wild West. 


Tapi berkat dia, saya bisa berada di sana, saya bertemu mereka semua. saat ibu saya melarang saya menyeberang jalan untuk bermain, novel2 Salgari justru membawa saya mengarungi tujuh lautan dan lebih banyak lautan lagi.


Salgari mengenalkan saya kepada Sandokan dan kepada Putri Marianna, kekasihnya yang mustahil, kepada Yanez pelaut, kepada Black Corsair dan kepada Honorata, anak perempuan musuh Corsair, dan kepada banyak lagi teman yang diciptakannya supaya mereka bisa menyelamatkannya dari kelaparan dan menemaninya dalam kesendiriannya.

Sumber Buku: Children of the Days

Pengarang: Eduardo Galeano

Penerjemah: wardah hafidz

Sumber Foto: www.ebay.com

[fiq/rid]

Hari ini tahun 1921 Amilcar Cabral lahir di koloni Portugis Guinea-Bissau, di Afrika Barat.


Ia memimpin perang kemerdekaan untuk Guinea-Bissau and Cape Verde.


Pesan2nya: “hati2lah dengan militerisme. kami ini militan bersenjata, bukan militer. semua ini kami lakukan dengan gembira.


“Ide tidak hidup hanya di kepala. ide juga hidup di jiwa dan hati dan perut dan lain2nya.”


“Belajarlah dari kehidupan, belajarlah dari rakyat kita. jangan ada yang kau sembunyikan dari mereka. jangan berbohong, ungkapkan kebohongan itu. jangan tutupi kesulitan, kesalahan, kegagalan. jangan mencari kemenangan mudah.”


Pada 1973 Amilcar Cabral dibunuh.
ia tidak bisa ikut merayakan kemerdekaan negara2 yang dengan sepenuh daya diperjuangkannya.


Sumber Buku: Children of the Days

Pengarang: Eduardo Galeano

Penerjemah: wardah hafidz

Foto: https://id.wikipedia.org

[fiq/rid]

© PT. Aliansi Rakyat Multimedia Indonesia 2021
magnifiercrossmenuchevron-down