Review Buku: The Stolen Years

Rakyat.id
10/09/18

 

sumber gambar: https://www.goodreads.com/book/show/

Sudah hampir sebulan tidak ada review buku. Karena saya sempat mengalihkan kegiatan membaca untuk bermain Pokemon Advance

Setelah sempat beberapa kali mencoba kembali membaca, namun mood saya tidak kunjung membaik sehingga terus menerus menunda bacaan.

Baru beberapa hari ini, di dorong sedikit rasa penasaran, akhirnya saya mampu menyelesaikan sebuah buku.

Berikut adalah ulasannya:

Judul: The Stolen Years

Penulis: Ba Yue Chang An

Penerjemah: Jeanni Hidayat

PenerbitPenerbit Haru

Jalannya Cerita

He Man suka mendengkur dan Xie Yu suka kentut. Keduanya menikah dan berbulan madu.

Ada yang bilang, ketika kebahagiaan datang, kebanyakkan dari kita tidak menyadarinya sama sekali.

Itu tidak benar. He Man sangat mengerti maksud perkataan itu. Dirinya saat ini lebih memahami arti kebahagiaan dibanding siapa pun.

Namun, di saat-saat bahagia, di suatu malam dalam bulan madu mereka, di suatu jalanan pantai yang sepi, karena keinginan He Man yang aneh, keduanya malah mengalami kecelakaan.

Ketika He Man tersadar di rumah sakit, tiba-tiba yang ia dapati adalah perceraian. Ia sudah bercerai dengan Xie Yu. 5 tahun berlalu dan ia tak dapat mengingat apapun. Dunia serasa runtuh. Bagaimana mungkin ia tidak ingat sama sekali?

Ia masih ingat kemarin ia menikmati bulan madu dengan Xie Yu. Dan tiba-tiba seolah ia terbuang ke masa depan tanpa mengingat sedikit pun kecuali kenangan bulan madu dengan Xie Yu yang terasa baru kemarin terjadi.

*****
He Man lupa segalanya. 5 Tahun hilang dari ingatannya. Dan hubungannya dengan semua orang telah memburuk. Ia sendirian. Berharap dunia kiamat seperti film 2012.

Namun bagi kakaknya, He Man kembali “seperti dulu lagi”. Sikap manjanya seperti tidak berubah seperti sebelum ia sukses berkarier. Ia menemukan kembali adiknya yang sudah lama hilang.

He Man mendapati matanya sudah memiliki keriput. Ia membencinya. Tetapi ketika ia membongkar barang, dan menemukan cincin pernikahannya, ia sadar bahwa apapun yang terjadi selama 5 tahun terakhir, He Man tetap ingin mempertahankan pernikahannya.

*****

Seorang gadis bernama Lily berusaha mendekati Xie Yu. Tetapi Xie Yu justru terkenang akan He Man. Dan entah mengapa, dibanding terlihat manis, ucapan Lily hanya seperti gangguan.

Namun Xie Yu berusaha baik. Ia sepertinya terbiasa dengan kelakuan Lily. Dan Xie Yu tahu mesti berbuat apa. Walaupun tetap saja ia menganggap Lily aneh.

Dan juga, Xie Yu tidak percaya bahwa He Man hilang ingatan.

*****

Lily marah karena Xie Yu menjenguk He Man. Padahal mereka sedang asyik bermain. Mereka sudah jadi sepasang kekasih.

Walau sempat bertengkar, Lily juga tertangkap basah menjenguk He Man. Hanya saja, baik Lily dan Xie Yu tidak pernah bertemu He Man dalam kondisi sadar.

Ketika suatu ketika Xie Yu mendapati He Man menunggu di depan rumahnya, Xie Yu melihat sosok He Man dari masa lalu.

“Aku hilang ingatan.” kata He Man.

Xie Yu masih tidak percaya. Apa He Man sedang mempermainkannya?

*****

Xie Yu mengajak He Man masuk rumah. Ia ingin membongkar akting He Man. Tetapi justru He Man benar-benar menjadi He Man yang dulu.

Setelah melakukan percakapan, He Man menangis. He Man menjelaskan dengan cara yang sangat tepat tentang kondisinya. Juga perasaannya.

He Man hanya menangis karena tahu Xie Yu tidak lagi mencintainya seperti dulu dan menyalahkan diri sendiri.

*****

Xie Yu hanya ingin membantu He Man sebagai teman. He Man tidak punya siapa pun kecuali kakaknya yang sudah menikah dan punya anak. Juga tidak punya teman karena sikapnya. Juga seperti manusia purba yang gaptek.

Bagaimana pun juga, Xie Yu sekarang punya Lily. Kata Danny, “….bisa rumit urusannya.”

*****

Xie Yu menemukan He Man yang dulu. Dengan pengertian dan bijak, He Man menjelaskan semuanya. Walau sedih, plus tangisan, He Man sudah tahu posisinya bahwa Xie Yu sudah punya pacar.

He Man hanya punya satu permintaan, yakni agar Xie Yu mengajarinya beradaptasi. Bagi He Man, semua teknologi seolah baru.

He Man ingin bangkit dan berdiri di kaki sendiri. He Man ingin kembali bekerja.

Apakah Xie Yu memasuki lembah yang sama untuk kedua kalinya?

*****

Walau He Man yang sekarang sudah bersikap jahat dan membuat pernikahan hancur, tetapi He Man merasa ia masih memiliki Xie Yu sekalipun Xie Yu sudah punya pacar baru.

He Man bertekad untuk memulihkan ingatannya. Kemudian merebut hati Xie Yu lagi. Lagipula ia tidak tahu siapa yang bersalah atas perceraiannya.

He Man teringat sebuah dongeng di masa kecil. Dan ia seperti memerankan tokohnya yang bingung mencari jalan pulan.

*****

He Man masih ingat tanggal pernikahan. Xie Yu tahu itu. Maka, Xie Yu tidak menolak ketika He Man mengajaknya makan.

Selesai makan, meski sudah agak mabuk, mereka minum lagi. Saat keduanya pulang, dengan berangkulan dan berjalan sempoyongan, Lily sudah menunggu di depan rumah.

Sekarang Lily tahu mengapa Xie Yu tidak mengangkat teleponnya berkali-kali. Namun Lily tetap tenang, kemudian mengajak keduanya makan malam lagi di dalam rumah.

*****

Akhirnya Lily meledak. He Man mendengar semua ucapan Lily. Tentang dirinya yang menyakiti Xie Yu begitu dalam, Tentang perasaan Lily, Tentang Xie Yu yang selalu melindunginya.

He Man tidak berani mendekat ke Xie Yu di lantai satu. Lily menangis dan pergi. Xie Yu hanya berdiam diri tanpa melakukan apapun.

*****

He Man bertemu sahabatnya, Xiao Huan. Bahkan hubungan mereka pun memburuk.

Melalui Xiao Huanlah He Man mendapatkan petunjuk tentang kejadian-kejadian besar dalam 5 tahun terakhir di hidupnya.

Mengenai Xie Yu yang suka mabuk-mabukan, mengenai dirinya yang menjadi dingin, mengenai teman-teman yang berusaha menasihati mereka dan semuanya.

He Man merasa lebih konyol dibanding ketika dirinya hilang ingatan dan hanya mengingat kejadian di masa lalu saja.

*****

He Man akhirnya mendengar cerita versi Xie Yu. Tetapi Xie Yu terus menyindirnya dan mengatakan tidak ada gunanya mengungkit masa lalu dan lebih baik menatap masa depan.

He Man tahu sekarang Xie Yu sudah punya kekasih dan sudah tidak mencintainya lagi. Bagaimana pun juga, penolakan tetap saja menyakitkan.

Hati He Man hancur, tetapi ia tidak menangis. Umumnya manusia tidak menangis ketika menghadapi kekecewaan yang dalam.

*****

He Man sudah bekerja lagi. Dan semua baik-baik saja. Namun ketika ia menemui psikolog pribadinya, ia mulai mengetahui kepingan-kepingan masa lalunya.

Tentang pertengkarannya dengan Xie Yu. Dan bagaimana ia merasa terus menerus tersakiti dengan sikap Xie Yu.

Juga ia pernah sekali berselingkuh dengan dokter pribadinya ketika ia mabuk dan Xie Yu mengetahuinya. He Man terguncang.

Pantas saja Xie Yu melarang dirinya bertemu dengan Dokter Lu dan mengatakan ‘yang lalu biarlah berlalu’.

*****

Xie Yu dan He Man bertemu lagi. Kali ini tidak ada kepura-puraan. Keduanya saling mengakui kesalahan. Dan ingin mencoba sekali lagi.

Xie Yu menyebut He Man “Istriku” ketika He Man menangis dalam pelukannya.

“Bisakah kau memberi satu kesempatan lagi?” kata Xie Yu.

“Iya. Aku akan memberikan satu kesempatan lagi, dan kau juga memberiku satu kesempatan lagi. Kali ini, kita akan terus hidup bersama sampai kakek-nenek.”

*****

Setelah rujuk, kelakuan He Man menjadi aneh. Ternyata He Man menjadi pelupa. Setelah diperiksa dokter, ternyata He Man menderita Alzheimer pasca kecelakaan.

Ada darah beku di otaknya, setidaknya He Man punya waktu 3-4 tahun sebelum keadaannya memburuk.

Ada satu cara untuk sembuh, yakni mengangkat darah beku melalui operasi. Sayangnya, tingkat keberhasilannya hanya 20%. Kalau gagal, He Man akan mati.

*****

Sebenarnya jalan keluarnya sederhana, yaitu menitipkan He Man di panti. Semua orang memakai logika semacam itu dan menasihati Xie Yu. Tetapi Xie Yu tidak tega.

Keganasan penyakit alzheimer mulai terlihat. He Man tiba-tiba berdandan, menelepon ke kantor, mengatakan ada rapat penting dan pulang malam, dan keluar rumah.

Xie Yu mengikuti He Man. Dan ia tidak tahu apa yang sebenarnya dilakukan He Man sepanjang jalan.

*****

Akhirnya He Man menjalani operasi. Sekalipun Xie Yu melarang, namun ketika He Man sedang dalam kondisi sadar sepenuhnya, ia menuju rumah sakit, dan tanda tangan.

He Man ingin memberikan semua yang terbaik. Ia ingin menjadi He Man yang sehat seperti dulu kala. Memberi anak Xie Yu, membesarkannya, dan melihat mereka menikah dan memberi cucu-cucu.

He Man hanya menyuruh Xie Yu menunggu. Dan Xie Yu pun berusaha mempercayai He Man. Menunggu….

Kelebihan The Stolen Years

Bagian paling menonjol dari The Stolen Years tentu kisahnya. Dilihat dari segi manapun, tema tentang hilang ingatan selama 5 tahun dan hanya mengingat masa sebelum itu, terutama hanya ingat dan tahu bahwa tokoh utama berbahagia karena baru menikah, kemudian kecelakaan dan tiba-tiba 5 tahun sudah berlalu saja sudah membuat penasaran sejak awal bab.

Kedua, konfliknya sangat sederhana. Tetapi sangat seru. Tokoh utama yang masih mencintai mantan suaminya, tetapi ia tidak ingat mengapa ia bercerai. Melalui berbagai kejadian, ia menemukan kepingan-kepingan masa lalu dan membenci semua yang telah dilakukannya seolah itu bukan dirinya sendiri.

Padahal hubungannya dengan suami, teman-teman, dan keluarga cukup baik. Ke bukit sama mandaki, ke lurah sama menurun. Namun semua sudah berubah 180 derajat dan tokoh utama berusaha memperbaiki semuanya.

Dan terakhir, kejutannya sangat memuaskan. Ketika saya sampai pada bab di mana tokoh utama dan mantan suaminya kembali rujuk dan saling menyalahkan diri sendiri, ketika saya sudah merasa bahagia dan berharap bab-bab selanjutnya akan dipenuhi kebahagiaan, justru tokoh utama ternyata menderita alzheimer.

Lewat dari manis, masam, lewat dari harum, busuk. Mengejutkan sekali meski masing-masing ingin berkorban satu sama lain.

Kekurangan The Stolen Years

Yang agak tidak biasa adalah cara menyajikan ceritanya. Novel ini terdiri dari potongan-potongan kecil setiap bab-nya. Meski mungkin ini bagian dari kreativitas, tetapi saya merasa kurang cocok dengan penyajiannya.

Kedua, saya cukup sulit untuk menikmati gaya bahasanya. Tiga buku terakhir, yakni Kenapa Pria BerbohongGadis Pantai, dan Bonus Track selalu terlihat memiliki keindahan dan kesederhanaan dalam menyusun kata-katanya. Sedangkan di buku ini saya kurang menikmati susunan bahasa yang digunakan.

Nilai

Dalam review The Stolen Years kali ini, saya memberi nilai 76.

Berarti setelah ini akan hadir review buku non-fiksi. Jika tidak ada halangan, mestinya saya akan mereview salah satu buku motivasi.

Selamat malam dan jangan lupa berlangganan melalui surat elektronik untuk mendapatkan postingan-postingan terbaru blog Shiq4.

Penulis : Cak Shiq4

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
© PT. Aliansi Rakyat Multimedia Indonesia 2021
userusersmagnifiercrossmenuchevron-down
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x