Dari kondisi obyektif negara Indonesia dengan kepulauan dan pentingnya laut untuk negeri. Modal dasar untuk kehidupan, kejayaan bangsa ada tiga, matahari, tanah subur dan lautan.
Indonesia mempunyai semuanya, ini adalah modal dasar anugerah untuk kepentingan bangsa negara. Hal ini menjadi persoalan dalam persepktif sejarah, penjajahan mengubah segalanya, hingga sampai saat ini. Moment bagus untuk kembali menjadi jati diri bangsa.
Menjadikan Indonesia poros maritim, bukan hal yang mudah. Ibarat seperti membalikan tangan, ada warisan-warisan masa lalu yang harus diperbaiki. Mulai dari kebudayaan,mengatur tata kelola lautan sebagai kepentingan negara, kebijakan ekonomi maritim untuk kesejahteran negara, keamanan penegakan hukum sebagai kedaulatan dilaut, hal ini harus karena sebagai kekuatan yang nantinya akan melindungi serta menjaga kelangsungan pembangunan nasional khususnya maritim dan pembangunan nasional berdasarkan prinsip kelestarian lingkungan.
Sektor pendidikan menjadi penting, civitas akademika menjadi peran yang sangat besar sebagai agen perubahan dan juga perannya sebagai penggerak tridharma perguruan tinggi. Terkait dengan perguruan tinggi mempunyai peran sangat besar sebagai perubahan agen penyeimbang.Tidak ada satu daerah, lingkungan atau negara maju pesat dan besar tanpa adanya peran pendidikan, hal ini perlu disebarkan karena penting. Pembangunan simbol-simbol ekonomi dan pembangunan industri harus dibangun.
Syarat utama untuk pertumbuhan dan pemerataan ekonomi,hal itu berada pada penyebaran penduduk. Bagaimana mungkin kalau pertumbuhan penduduk di Pulau Jawa 57% lalu semakin menipis sampai ke timur. Arus logistik, ketika kapal bergerak lalu kembali lagi kosong menjadi persoalan. Jadi konektifitas barang dan arus manusia juga menjadi perimbangan, harus mempunyai strategi-strategi pembangunan nasional yang akan mengisi pulau-pulau. Ketika menghadapi masyarakat ekonomi Asean, akan mejadi persoalan karena posisi tawar daerah yang tipis tersebut menjadi lemah.
Saya melihat,harus ada upaya agar tidak terjadi permasalahan. Pedesaan , perkotaan, kawasan terdapat masalah, sebelum kita maju atau kita mau maju harus mengurangi permasalahan atau gap.
Ini akan menjadi penting, coba misalkan, apa gunanya pembangunan dermaga pelabuhan untuk mendukung tol laut kalau hanya dibentuk berupa fisik. Kemegahan infrasturktur tetapi tanpa di sertai oleh kegiatan, coba kita kedaerah lalu membangun pasar baru tetapi tidak ada aktifitas yang ada bangunan itu akan mangkrak saja. Membangun terminal baru tapi tidak berhitung konektivitas , hal ini menjadi persoalan tersendiri.
Secara perkembangan strategis regional maupun global, pengaruh dari luar juga penting. Posisi Indonesia mempunyai sangat strategis, dimana kepentingan pihak-pihak internasional,negara besar,arus barang,transportasi yang melalui dan ke asia pasifik pasti melalui Indonesia. Kita berharap tol laut ini khususnya poros maritim menjadi solusi dan jawaban untuk ini semua”jelas Nono Sampono.
Anggaran pendidikan besar , bisa dibuatkan target untuk tahun pertama dan selanjutnya. Target pemerataan dan keadilan itu penting,kalau tidak ada hal tersebut tidak ada kemajuan. Misalkan saja anak muda daerah, semua ingin ke pulau Jawa karena pendidikan bermutu dan berkualitas lebih baik. Lalu lupa untuk kembali dan menetap sehingga kepadatan penduduk bertambah. Memberikan insentif tambahan terhadap dosen, pegawai dan pengajar di Indonesia timur agar menjadi lebih baik. Mengawal UU desa ini penting karena permasalahan desa dan kota akan terjawab oleh dana desa.
Ada banyak hal yang terjadi di negara kita dengan banyak luas wilayah beragam macam persoalan. Pemerintah kalau hanya tahu Ibukota akan banyak masalah yang nantinya tidak akan bisa bergerak. Saya tawarkan kantor pemerintahan pusat dikawasan Indonesia timur agar bisa cepat mendorong percepatan pembangunan,jarak, waktu dan mempermudah pengawasan kendali. Dengan demikian akan terdorong secara efek psikologis. Kehadiran presiden , wakil presiden dan menteri terkait secara bergantian dikantor akan memberikan kepuasan secara psikologis. Indonesia lebih luas dari pada negara Eropa, untuk ibukota tidak pindah hanya kantor pemerintahannya saja. Contoh saja, duta besar mempunyai konsul di beberapa daerah kota besar. Negara Indonesia yang begitu luas dan mempunyai persoalan kompleks kenapa tidak dibuat seperti itu.
Membangun karakter dari pendidikan paling bawah, TK, SD, SMP dan SMU.
Untuk tingkatan pendidikan, paling atas bisa disesuaikan termasuk ilmu-ilmu pendidikan kebaharian dan kemaritiman. Kita harus optimis,pemimpin itu terlahir karena masanya.Kewajiban kita semua sudah memilih, menentukan pemimpin bapak Jokowi, kita ikut mendukung dan mendorong keberhasilan agar beliau yang sudah diberikan amanah dapat menjalankanya dengan baik. Untuk waktu satu tahun ini belum bisa dijadikan sebagai ukuran keberhasilan,tetapi paling tidak ada hal-hal mendasar yang bergeser ke arah kebaikan.
Pengaruh lingkungan, kita hidup bukan di ruang hampa, Indonesia ini ada pengaruh dari regional dan global. Kalau ada persoalan dibagian atau sektor wilayah belahan bumi lain pasti ada pengaruhnya karenea sekarang ini masa globalisasi, sekat batas negara, informasi sudah sangat terbuka. Kita harus yakin,negara kita bukan barang jadi. Butuh waktu untuk berproses, kita untuk umur sebuah bangsa berumur 70 tahun bukan apa-apa.
Optimisme tinggi, yakin dengan pemimpin yaitu Presiden Jokowi, lalu kita juga ikut terlibat. Jangan kita ikut membuat masalah, membuat ruang demokrasi saling menjegal ataupun sebaliknya, karena kita sudah memilih.
DPD saya anjurkan untuk menjemput bola dan peran kelembagaannya sangat diperlukan untuk memberikan dorongan serta mengajak para stake holder agar secepatnya berubah dan ikut mendukung poros maritim. Kepentinganya besar sekali untuk kepentingan bangsa Indonesia.
Banyak hal bisa kita kaji dan diskusikan, bahwa laut Indonesia sangat penting untuk negeri”tegas Nono Sampono. [Fiq/Hmd/Shk]
