Sajak

Mahar Nada Sumbang

 

Terdengar keras, seperti nada sumbang berbunyi nyaring di tengah padang sahara
Sayup-sayup kata mahar sampai di meja makan dan kotak televisi

Obrolan duit dari ribuan,ratusan,jutaan,miliar serta trilyunan tercetak di surat kabar
Untuk jabatan seperti tirai keberuntungan masa depan

Politik, kekuasaan, imbalan,pendukung,donatur berkumpul dalam teks kesepakatan
Mau tidak mau ditandatangani sebagai bentuk terimakasih

Pemimpin setelah musim berganti
Berganti pendapat dan kewenangan
Mengusik mimpi lalu harapan

Peace | Love | Unity | Respect
Tinggalkan Komentar

Berita Terkait

Sajak Ibunda

Mengenangkan ibuadalah mengenangkan buah-buahan.Istri adalah makanan utama.Pacar adalah lauk-pauk.Dan Ibuadalah pelengkap sempurnakenduri besar kehidupan.Wajahnya adalah langit senja…

Kota Ku Bukan Untuk Mu

Jejak langkah tak lagi merekam tapak kaki Matahari kota berebut cahaya tanpa kesempatan Menderu keras, berteriak memberikan jalan Hanya lamunan serta tatapan tajam menerawang Wajah kota Wajah lelah…

Ramadhan Bersama Covid -19

Perang dunia tidak membuat kami terpisah Bencana alam kami tetap berkumpul Teks sejarah tidak berkata epidemi Tetapi kami sekarang bertahan, berlintas doa Santap sahur tidak lagi bisa menjadi tuan…

CINTA LALU APA ?

Menjawab luka, tak tergores tetapi terasa sakit dalam jeritan Teringat rasa, menjadi tawa tetapi terhalang oleh kebencian yang datang Memeluk rindu, terdekap hangat tetapi hilang terbang menuju awan…