Sajak

Warna Mars Diantara Malam

 

 

Warna – warnamu merah merona, seperti pipi mungil yang kukenal.

Pancaran sinarmu menyala menerangi setiap tatapan mata yang memandangmu.

Keajaibanmu seperti memberitakan tentang keadaan alam semesta, inikah cahaya yang mengalahkan para bintang, awan putih yang membentuk angsa, naga,ombak yang bergulung di atas sana,

Enggan menggangu pesonamu.

Akan kubawa mimpiku,cinta yang aku miliki bersama warnamu.

Ajaklah diriku kedalam  pesona warna menakjubkan.

Dengarlah pintaku dengan kemegahan-Mu untuk tetap mempertahankan warna-warni  anugerah cinta.

Hanya engkau yang maha bijaksana untuk menghadirkan keajaiban dari rasa cinta abadi.

Sinar pelangi sedikit meredup seakan malu untuk di pertontonkan anak cucu adam.

Warnamu indah, pantas pesonamu di bandingkan dengan pelangiku.

Lima belas juta kilometer jauhnya cahaya yang kau pancarkan untuk sahabatmu di bumi.

Kau memperlihatkan keindahan dengan sempurna.

Datanglah,datanglah,ciumlah kenikmatan dari alam yang maha luas. Aku menunggu jawaban dari kau kekasihku pipi mungil yang kemerah-merahan.

Untuk keajaiban dari pesonamu, bersanding dengan warna ciptaan.

Hari bertambah larut meratapi warnamu yang mulai malu bersinar.

Inikah kekuatan dari cahaya pesona pelangiku bisa memberikan keabadian warna dari gulungan warnamu planet,

Corak warna mars berklaborasi dengan irama punk, tapi kamu dengan warna bersinar terang memberikan  irama cinta untuk aku bawa bersanding diatas bintang.

Pelangiku..pelangiku….tetap kamu memberikan warna – warna yang lebih menakjubkan.

Kenangan dari ragam warna mempunyai kenangan tersendiri.

Tidak satupun warna yang tidak mengandung arti dari perjalanan kehidupan.

Dari kata,rasa sukma,warna indah dari dalam dirimu, duhai permata angkasa.

Merah  – Kuning – Hijau – Biru cinta – Putih

Sebuah warna menghadirkan kebahagian tersendiri untuk ditempatkan dalam sisi cinta,berdampingan dengan relung gulungan abadi. [fiq]

Peace | Love | Unity | Respect
Tinggalkan Komentar

Berita Terkait

Matahari-Matahari

Engkau yang tiap hari menyinari bumi kami.. dan mengatur siang dan malam kami.. Engkau bersinar pada saat ini.. Ketika kami berkumpul mencari.. Apa yang harus kami lakukan.. untuk masa kini dan masa…

Debu Jalanan

Lelah datang tak kenal waktu, amarah, kesal, luka, hitungan angka kehidupan Tak kuat harapan datang mengikis impian suram, celoteh sang bulan pada bintang membawa surat cinta, tak lagi laku berbaring…

Apa Kabar Hong Kong?

Kami hanya orang biasa, tidak tahan terhadap pukulan dan gas air mata Hanya menyapa kami bisa untuk bermunajat doa Semoga kalian juga baik saja disana Masih bisa bersuara Teringat perlawanan…

Dunia Kecilku

Tangan mungil mengetuk pintu hatiku Mengajak bermain dalam sinaran surya pagi Berkata lembut, mari kita bergerak Tarik tanganku Berlari kebelakang tubuhku Melingkarkan tangannya kepadaku Akhirnya kami…