Esai

Rekosiliasi Politik atau Rekonsiliasi Lingkungan ?

 

Biarkan saja ramai-ramai bicarakan rekonsiliasi, maafkan dari hati nurani dan kembali bangkit menjadi karakter diri sendiri, berdiri tegak dalam mental kebangsaan serta tetap tersenyum. Terlalu lama waktu telah terbuang untuk sikap rekonsiliasi politik dalam negeri, kelak nyatanya akan mengurangi frekuensi prestasi kemajuan berbangsa. Jangan terlalu dimasukan hati ketika ada permasalahan. Sebelum ada rekonsiliasi, memang akan selalu ada permasalah dalam dunia politik khususnya. Rekonsiliasi politik tidak akan membuat semua peristiwa menjadi sempurna, pasti suatu waktu akan berbalik kembali dalam alur cerita permasalahan.

Dalam pertandingan politik, perbedaan, kemenangan, ulasan, keinginan, program, kekuasaan pasti akan berbeda dalam obrolan di meja makan serta warung-warung pojok pinggir jalan. Kalau kita sebagai penonton pertandingan politik ini tidak bersikap netral terhadap apa itu kewenangan rekosiliasi, waktu ketika hal ini  akan menjadi alur klimak yang mempersulit jalur gerak peristiwa kemajuan jaman.

Tidak terjadi rekonsiliasi ataupun rekonsiliasi, prestasi negeri harus tetap berjalan dengan baik, sudah banyak waktu terbuang hanya untuk berdiskusi, tawar menawar, coba-mencoba, bagi-membagi, tentang keinginan berkuasa. Kalau memang merasa panggung pertandingan politik sudah selesai keputusannya, saran saya kembalilah bersahabat lagi, lupakan waktu kemarin karena ini adalah waktunya masa depan membangun yang belum dibangun. Hakikatnya manusia adalah mahluk sosial.

Apakah arti persahabatan dalam pertandingan politik yang telah usai?

Masih pentingkah rekonsiliasi politik?

Tidak hanya secara personal, tetapi seluruh partai politik kembali berjuang bersikap kritis membangun, menjaga persatuan dan menolak segala apapun yang berbentuk merusak lingkungan hidup. Bosan untuk berperan dalam panggung kekuasaan, anda bisa saja berjuang untuk menjadi pahlawan lingkungan hidup. Menurut saya hal tersebut lebih keren dan lebih dinamis.

Kami memerlukan pahlawan lingkungan hidup, agar warisan alam bisa kami ceritakan kepada generasi berikutnya, apakah itu anda?

Semua umat manusia haruslah merekonsiliasi dirinya terhadap alam semesta, menjaganya dengan baik agar semua proses peristiwa kejadian akan selalu harmonis dalam kehidupan. Ketika kita manusia tidak mulai menaruh kepentingan terhadap rekonsiliasi lingkungan, bukan tidak mungkin akan terjadinya kejadian-kejadian yang kelak akan membuat kerugian besar kepada generasi manusia

Kapankah rekonsiliasi manusia terhadap alam akan terus berkembang tanpa perusakan isi bumi?

Kalau anda ingin rekonsiliasi yang mempunyai tawar menawar, datanglah kepada alam lalu berikanlah harapan kepada semesta, pasti kelak anda mendapatkan segala hal keinginan terwujud seperti dalam peribahasa “apa yang kau tanam,itu yang kau tuai”. 

Tetaplah menjaga kebersaman dalam persatuan, alam Indonesia berlimpah untuk dikembangkan keragaman hayati, flora dan fauna. Marilah mulai berekonsiliasi dengan alam sekitar kita, agar bisa hidup di negeri sehat, indah, jujur, adil serta sejahtera. Untuk menghayalnya menjadi nyata, kita harus mencintai lingkungan kita terlebih dahulu.

Semoga

[fiq\rid]

Peace | Love | Unity | Respect
Tinggalkan Komentar

Berita Terkait

Beda Sekolah, Beda Hati !

Masih ingat dengan memori kisah cinta di SMU, dengan segala macam hal cerita dari makan di kantin sekolah, mengintip pujaan hati, sampai-sampai hampir tidak naik kelas karena sering…

JAYA TERUS ASEAN!

Dominasi kekuatan ataupun pengaruh terhadap kesatuan wilayah, merupakan dampak dari salah satu kemajuan teknologi dan juga bagaimana melihat strategis geografis dari suatu wilayah. Tidak dapat dengan…

Orasi Kata

Kuminum kata-kata sejarah untuk memuaskan pengetahuan Dengan membaca, membanding data dengan logika Menimbang rasa tuk kebenaran tersisa Menjaga kualitas jiwa terhadap pendapat berbeda penuh…

ORANG-ORANG PESSOA

ia satu, ia banyak, ia semuanya, ia bukan yang manapun. Fernando Pessoa, birokrat muram, taat waktu, lajang penulis surat cinta yang tak pernah dikirim, memiliki rumah gila dalam dirinya. tentang…