Sajak

Udaraku Polusi

Tanpa ruang terhimpit sesak

Tanpa daya menghisap racun

Tanpa rasa melaju deras menghujam dada,

Akhirnya aku terhempas dalam lapisan asap

Menghirupnya dalam lamunan sunyi

Menghembusnya perlahan terasa Luka

Ini bukan udaraku

Ini kematian perlahan untuk bumi

Tak cukup untuk bersembunyi

Tak mampu untuk menggali

Tak kuasa untuk menutup Mata

Asap itu Tak hilang entah sampai kapan

Aku Tak perlu kotamu

Aku Tak perlu peraturan berengsek

Aku Hanya mau udaraku

Untuk generasi penerusku

Peace | Love | Unity | Respect
Tinggalkan Komentar

Berita Terkait

Dunia Merapal Doa

Duniaku berubah melihat jaman tak lagi biasa Tatap curiga ada virus disekita kita Waspada ketakutan akan kematian mengirimkan kabar duka Tanpa salam perpisahan Masuk dalam penutup karet kedap udara…

Harapanku Untuk Tuan Corona

Manusia bertekuk lutut, menghitung kesalahan Tak ada yang selamat diterjang epidemi corona Kemiskinan terlihat dalam jurang kenyataan Tak tenggelam ditendang tantangan Ilmuwan, dokter, putar berotak…

Negeri Penuh Doa

Bulan penuh rahmat, berkeliling di negeriku Mengucapkan kata-kata doa bagi keselamatan bangsa serta dunia Menunduk, sedekap tangan penuh khusyuk khidmat Bulan bercahaya riang, panas matahari…