Tanpa ruang terhimpit sesak
Tanpa daya menghisap racun
Tanpa rasa melaju deras menghujam dada,
Akhirnya aku terhempas dalam lapisan asap
Menghirupnya dalam lamunan sunyi
Menghembusnya perlahan terasa Luka
Ini bukan udaraku
Ini kematian perlahan untuk bumi
Tak cukup untuk bersembunyi
Tak mampu untuk menggali
Tak kuasa untuk menutup Mata
Asap itu Tak hilang entah sampai kapan
Aku Tak perlu kotamu
Aku Tak perlu peraturan berengsek
Aku Hanya mau udaraku
Untuk generasi penerusku