Tuan Corona begitu cepat datang ke permukaan bumi, menyebar dalam kesepian, menyerang tubuh-tubuh lunglai, perkasa dan juga rapuh oleh waktu. Mencari kesempatan ketika lemah datang untuk bersandar. Dia tidak salah datang, karena banyak kejadian lingkungan serta kesehatan manusia.
Saya tinggal di Asia, mulai meraba teknologi jaman kesehatan. Kalau dahulu jaman kolombus ada, mungkin kita belum bisa berbuat banyak bagi penjelajahan wilayah, tetapi kami di Asia mempunya cukup lahan untuk berpacu kepada penelitian kesehatan serta ketersediaan sumber makanan. Siapa lagi yang bisa berbuat banyak untuk melakukan sumber daya penelitian terhebat kalau bukan negara Jepang.
Banyak penelitian-penelitian penting bagi lingkungan serta kesehatan, telah mereka lakukan bagi perkembangan teknologi manusia. Saya tidak membandingkan dengan negara manapun, semua negara mempunyai kekurangan, kelebihan masing-masing sesuai dengan sumber daya manusia yang tinggal dalam wilayah tersebut. Tapi tidak dipungkiri bahwa suatu kebiasaan penelitian, tidak bisa dipelajari oleh orang biasa-biasa saja, mungkin kalau boleh di bilang itu merupakan pemberian.
Proses negara Jepang mendapatkan predikat negara yang mempunyai teknologi maju di Asia sudah terdengar jauh dari sebelum kelompok negara-negara Asia lainya tumbuh. Beberapa hal kemajuan teknologi kesehatan sudah dikembangkan oleh negara Jepang sebagai berikut, Profesor Takao Someya dari Universitas Tokyo dan Dai Nippon Printing (DNP), perusahaan percetakan terkemuka di Jepang, mengembangkan sebuah perangkat canggih yang berkaitan dengan dunia medis, ungkap Straits Times, Senin (19/2/2018), perangkat canggih tersebut adalah sebuah layar atau monitor ultra-tipis (setipis kulit manusia) yang bisa menempel langsung ke tubuh.
Dalam banyak hal, Jepang telah membuat terobosan teknologi dunia medis, kelak akan membantu manusia untuk kehidupan bagi negara yang berpenduduk banyak dan sedikit. Mereka tidak hanya memikirkan bentuk teknologi medis, tetapi juga melakukan riset penelitian untuk perangkat pelayanan medis bagi pasien.
Bekerja sama dengan PT Gobel Dharma Nusantara dan Indomedika Utama, PHC-Medicom memberikan solusi akan teknologi kesehatan di Indonesia. “Dunia sudah merambah pada `Fintech` atau teknologi keuangan sekarang sudah saatnya menuju pada Medtech atau teknologi bidang kesehatan,” kata Direktur PHC Corporation sekaligus Kepala Divisi Sistem IT Medis (PHC-Medicom), Takayuki Otsuka. Dalam teknologi ini menawarkan bentuk kecepatan waktu untuk mengetahui segala macam informasi pasien untuk datang berkunjung ke rumah sakit, dapat mengambil nomor antrian lebih cepat.
Seminar-seminar kesehatan juga dilakukan oleh perusahaan Jepang untuk membantu banyak negara di Asia, contohnya di negara Indonesia beberapa waktu yang lalu. Tujuannya adalah untuk memperkenalkan perlenhkapam medis terbaru, agar kelak dapat mempermudahkan bagi pelayanan penanganan medis. Keunggulan penanganan medis yang telah dikembangkan oleh Jepang tergabung dalam MEJ.
Perusahaan tersebut adalah, Alied Telesis Asia Pasific, Central Uni, Emergency Assistance Japan, Fujifilm corporation, Fujitsu Limited, Hitachi Group, Konica Film, NEC Corporation, Nihon Kohden Corporation, Olympus Medical System Corporation, Panasonic Corporation dan Sysmex Corporation.
Semoga langkah positif yang telah dilakukan oleh beberapa perusahaan di Asia, akan diikuti negara-negara lainnya yang mempunyai tingkat penerapan teknologi kesehatannya jauh lebih unggul dari pada negara-negara yang berfokus pada sektor sumber pangan. Karena nantinya dalam kemajuan kesehatan, negara yang memperhatikan tingkat kehidupan bagi warganya adalah negara pemenang.
Kami menunggu kabar baik penelitian selanjutnya, selamat berjuang bagi kemanusiaan serta kesehatan. Sekarang adalah waktu tepat bagi negara Jepang untuk menemukan vaksin covid-19, kami mendoakan agar peneliti, ilmuwan, perusahaan medis, mendapatkan jawaban mengembirakan. Jepang pasti bisa, terimakasih.
Sumber: Dari berbagai sumber
[fiq/RID]