Cermin
Sebuah kisah yang nyaris universal
[1]
Cermin penuh dengan orang. yang tak nampak melihat kita. Yang terlupakan mengingat kita.saat melihat diri, kita melihat mereka.saat kita berpaling, Mereka jugakah?.
Hidup sendirian, tanpa nama, tanpa memori. ia punya tangan, tapi tidak menyentuh.
Ia punya lidah, tapi tak ada yang diajak bicara. hidup satu, dan satu itu suwung.
Lalu Birahi mengangkat panahnya.
Anak panahnya membelah Hidup tepat di tengah, dan Hidup menjadi dua.
Saat mereka saling melihat, mereka tertawa. saat mereka saling menyentuh, mereka tertawa lagi.
Sumber Buku: Mirrors
Pengarang: Eduardo Galeano
Penerjemah: wardah hafidz
[fiq/RID]