Esai

SEJARAH SINGKAT PERADABAN

Dan kitapun lelah berkelana di hutan dan di tepian sungai. 

Dan kita mulai menetap. kita menciptakan desa dan kehidupan komunitas, mengubah tulang menjadi jarum dan duri menjadi paku. peralatan menjadi kepanjangan tangan kita, dan gagangnya menambah kekuatan kapak, cangkul, dan pisau.

 
Kita menanam padi, jelai, gandum, dan jagung, kita menaruh kambing dan domba di kandang ternak, kita belajar menyimpan biji2an agar tidak kelaparan saat keadaan buruk.


Dan di ladang tempat kita kerja, kita memuja dewi kesuburan, perempuan dengan pantat besar dan buah dada subur. tetapi bersama jalannya waktu, mereka digantikan oleh dewa perang yang keras. dan kita menyanyikan himne pujaan untuk keagungan sang raja, panglima perang, dan para imam besar.


Kita menciptakan kata “milikmu” dan “milikku,” tanah menjadi harta milik, dan perempuan menjadi harta milik laki2, dan ayah menjadi pemilik anak2.


Jauh sudah kita tinggalkan masa kita berkelana tanpa rumah dan arah. 
hasil peradaban sungguh mengejutkan: hidup kita menjadi lebih aman tetapi kurang bebas, dan kita bekerja jauh lebih keras.

Sumber Buku: Mirrors

Pengarang Buku: Eduardo Galeano

Penerjemah: wardah hafidz

[fiq/RID]

Peace | Love | Unity | Respect

Berita Terkait

ORIGAMI

Penulis: Goenawan Mohamad Sumber : Catatan Pinggir Seorang penulis sejarah yang baik tahu bahwa ia seorang penggubah origami. Ia membangun sesuatu, sebuah struktur, dari bahan-bahan yang gampang…

Jenis Pisau Memasak

Kembali menyelesaikan tulisan tentang beragam jenis pisau dan fungsinya, banyak sekali pisau yang harus diketahui ketika kita sebagai profesional sebagai juru masak. Karena dengan pengetahuan…

9 Hal Yang Dihindari Ketika Sakit Maag

Aku termasuk orang yang paling sering menyambangi dokter dengan keluhan maag atau asam lambung naik. Satu tahun bisa sampai tiga kali aku tepar dengan keluhan yang sama. Bandel sih iya.…