Esai

ASAL MULA POLUSI


Orang2 Pigmi, yang punya tubuh pendek tetapi ingatan panjang, ingat waktu sebelum ada waktu, ketika bumi ada di atas langit. 


Tanpa henti, dari bumi turun ke langit sampah yang busuk, ke rumah para dewa dan meracuni makanan mereka.


Dewa – Dewa telah sejak sangat lama selalu menolerir sampah busuk itu, psampai akhirnya kesabaran mereka habis. 


Mereka mengirim petir yang menyambar dan membelah bumi menjadi dua. lewat celah retaknya mereka melontarkan matahari, bulan dan bintang setinggi mungkin, dan lewat jalan itu pula mereka mendaki naik. tinggi di atas sana, jauh dari kita, aman dari kita, para dewa membangun kerajaan baru mereka. 


Sejak itu, kita yang di bawah. 


Sumber Buku: Mirrors

Pengarang: Eduardo Galeano

Penerjemah: wardah hafidz

[fiq/RID]

Peace | Love | Unity | Respect
Tinggalkan Komentar

Berita Terkait

Mengapa Saya Menulis 2/

Mengapa Saya Menulis/2 Jika ingatan saya benar, saya pikir Jean-Paul Sartre yang mengatakan: “manusia adalah hasrat yang sia2.” dan saya rasa demikian pula menulis. Orang menulis tanpa mengetahui…

PARIS BERTEKUK LUTUT

ketika ia masih seorang anak kecil telanjang kaki menendang2 bola yang terbuat dari perca kain di jalan tak bernama, ia menggosok lutut dan pergelangan kakinya dengan minyak kadal. demikian…

Karya Terpilih Cerpen & Esai

Kegiatan Nulis dari Rumah sendiri akan mengapresiasi 100 karya terpilih (50 cerpen dan 50 esai) berupa uang tunai. Penulis bisa mengirimkan hasil karyanya mulai 17 Mei - 2 Juni 2020 ke email:…

Mylai

Dalam jilid terakhir “Memori tentang Api,” saya menceritakan kisah seorang gadis berusia lima tahun, anak perempuan seorang tahanan politik Uruguay, yang dipanggil Mylai sebagai penghormatan…