Esai

BUDAK & BANGSAWAN



Buah coklat tidak membutuhkan matahari, karena ia punya mataharinya sendiri. 

Kemilau dagingnya menghasilkan kenikmatan dan euforia rasa coklat.


Para dewa di langit tinggi memonopoli eliksir ini, dan kita manusia dikutuk untuk tidak mengetahuinya.


Quetzalcóatl mencurinya dari Toltecs. ketika dewa-dewa yang lain sedang tidur, ia mengambil beberapa biji dan menyembunyikan di jenggotnya. lalu ia merayap turun ke bumi lewat rajutan benang panjang laba-laba dan memberikan biji-biji itu ke kota Tula.


Persembahan  Quetzalcóatl itu dikuasai oleh para bangsawan, para  imam, dan para panglima perang.


Hanya lidah mereka yang pantas mengecapnya. 


Sebagaimana pemilik langit yang melarangnya dinikmati manusia, demikian pula pemilik bumi melarangnya dinikmati orang biasa.


Sumber Buku: Mirrors

Pengarang: Eduardo Galeano

Penerjemah: wardah hafidz

[fiq/RID]

Peace | Love | Unity | Respect
Tinggalkan Komentar

Berita Terkait

Optimasi TIK Genjot Prestasi Nasional

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengajak mahasiswa dan anak muda Indonesia untuk mengembangkan prestasi dan membawa Indonesia sampai ke kancah Internasional, khususnya di…

RITUS DI MEJA MAKAN

Ketika Iraq bernama Assyria, raja menyelenggarakan perjamuan istana di kota Nimrod, dengan dua puluh menu utama dan empat puluh menu pelengkap, disertai guyuran bir dan anggur yang melimpah. Menurut…

Karya Sapardi Djoko Damono

" Aku ingin mencintaimu dengan sederhana; dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu Aku ingin mencintaimu dengan sederhana; dengan isyarat yang tak…

R 0 K 0 K Sss..sruupp..sruuptt!

Pastinya selalu ramai menjadi topik pembicaraan dalam masyarakat, ketika kita bermain dalam zona didik, tumbuh, kembang, prestasi, serta moral anak. Siapa yang tidak sayang dengan anaknya sendiri dan…