Jakarta, 10 Agustus 2020 – Labuan Bajo di NTT terus berbenah menuju kesiapan diri sebagai tuan rumah Asean Summit dan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-20 yang akan digelar pada 2023.
Direktur Utama Badan Otorita Pariwisata (BOP) Labuan Bajo Flores, Shana Fatina, dalam keterangannya beberapa waktu lalu mengatakan, ada sejumlah pembangunan dan peningkatan pelayanan yang dilakukan untuk menjadikan Labuan Bajo sebagai destinasi wisata premium. Salah satunya, kesiapan Bandara Komodo menerima kedatangan penerbangan Internasional.
Shana menuturkan sebenarnya Bandara Komodo sudah bisa menerima penerbangan internasional pada akhir 2020. Namun, akibat pandemi COVID-19, hal tersebut ditunda hingga 2021.
“Targetnya Februari 2021 Airport Komodo akan dikelola bersama Airport Changi dan Cardig untuk melayani penerbangan internasional, ditargetkan tahun depan akan dilakukan perpanjangan runway dan apron. Untuk tahun ini yang dikerjakan Kemenhub perpanjangan runway 250 meter dan pemotongan bukit Telumpang sehingga pesawat bisa terbang dengan nyaman,” Kata Shana.
Selain itu, Shana mengatakan, pihaknya juga mendorong peningkatan sumber daya manusia pelaku pariwisata di wilayah koordinasi BOP Labuan Bajo.
“Kami juga mendorong pariwisata berkualitas yang menjaring kunjungan wisatawan dengan tingkat pengeluaran yang tinggi, setidaknya 1.500 dolar AS perkunjungan perorang. Jadi saat ini kami selain mendorong penyediaan fasilitas premium, kami juga berupaya agar sumber daya manusia yang mengelola juga premium,” ucap Shana.
“Masterplan Tana Mori sudah kami selesaikan jadi ini sudah sangat siap untuk dibangun. Tana Mori juga akan dibangun dengan konsep-konsep yang sesuai dengan nilai-nilai Travel & Tourism Competitiveness Index (TTCI), jadi ketika proses pembangunan dimulai itu akan sangat memperhatikan infrastruktur hygiene sesuai dengan nilai TCCI,” papar Edwin.
Tak hanya itu, Edwin juga menyebutkan pihaknya tengah membangun dua unit hotel bintang lima dan satu unit hotel bintang empat untuk menampung para tamu KTT G-20 dan Asean Summit nanti. “Jadi hotel ini nantinya diharapkan dapat menampung tamu-tamu dari acara tersebut dan ke depannya dapat dimanfaatkan untuk tempat menginap wisatawan,” ujar Edwin.
Sumber & Foto: Biro Komunikasi Kemanparekraf
[RID/fiq]