Pendidikan merupakan fondasi utama untuk membangun masyarakat yang sejahtera dan berdaya saing. Namun, di Indonesia, kesenjangan akses pendidikan antara wilayah perkotaan dan pedesaan masih menjadi masalah besar hingga tahun 2023. Menurut data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS), 5,11% penduduk usia 15 tahun ke atas di pedesaan tidak pernah mengenyam pendidikan formal, sementara di perkotaan hanya 1,08% yang mengalami hal serupa link.
Angka ini menunjukkan ketimpangan yang sangat mencolok dan menjadi tanda bahwa pendidikan masih jauh dari kata merata di Indonesia. Selain akses pendidikan yang terbatas, masalah infrastruktur di sekolah-sekolah pedesaan juga menjadi kendala besar. Menurut Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), banyak sekolah di daerah terpencil yang masih menghadapi masalah serius terkait kondisi ruang kelas dan fasilitas sanitasi link, link. Tantangan ini berdampak langsung pada kualitas pendidikan yang diterima oleh siswa di wilayah tersebut.
Tingkat Penyelesaian Pendidikan
Data dari BPS juga mengungkapkan bahwa tingkat partisipasi pendidikan dasar (SD) di Indonesia mencapai 98,43%, namun untuk pendidikan menengah atas (SMA), angka partisipasi masih lebih rendah, terutama di daerah pedesaan link. Ini menunjukkan bahwa meskipun hampir semua anak Indonesia mendapatkan pendidikan dasar, masih banyak yang tidak melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, terutama karena hambatan ekonomi, akses, dan kualitas pendidikan.
Apa Solusinya?
Pemerintah Indonesia melalui program Indonesia Pintar dan inisiatif-inisiatif lokal terus berupaya meningkatkan akses pendidikan, terutama bagi masyarakat di pedesaan. Selain itu, beberapa program pelatihan guru juga telah dilaksanakan untuk meningkatkan kualitas pengajaran di daerah-daerah yang kurang berkembang link.
Namun, peran masyarakat dan sektor swasta juga sangat penting. Dukungan berupa pendanaan, penyediaan infrastruktur, dan teknologi sangat dibutuhkan untuk memperbaiki kondisi pendidikan di wilayah terpencil. Selain itu, mendukung gerakan-gerakan lokal yang berfokus pada pendidikan, seperti Sahabat Guru Indonesia, juga bisa menjadi solusi dalam jangka panjang.
Apakah Kita Akan Membiarkan Kesenjangan Ini Berlanjut?
Kesenjangan pendidikan tidak hanya berdampak pada individu, tetapi juga pada kemajuan bangsa secara keseluruhan. Pendidikan yang berkualitas dan merata adalah kunci untuk mengembangkan sumber daya manusia yang mampu bersaing di era global. Dengan meningkatkan kualitas pendidikan di seluruh wilayah Indonesia, kita dapat memastikan bahwa setiap anak Indonesia memiliki kesempatan yang sama untuk sukses.
Baca terus artikel menarik lainnya hanya di rakyat.id untuk mendukung perubahan positif di Indonesia!