Presiden RI & Menteri Tanam Pohon di Sumatera Utara

Rakyat.id
07/02/22

Rakyat.id -Sumatera Utara. -Menteri LHK Siti Nurbaya dan Wakil Menteri LHK Alue Dohong mendampingi Presiden Joko Widodo melakukan penanaman pohon di Desa Simangulampe Kecamatan Baktiraja, Kab. Humbang Hasundutan, Sumatera Utara, Kamis, (03/01/2022). Presiden melakukan penanaman ini sebagai upaya memulihkan lahan di sekitar Danau Toba, serta menjaga dari ancaman bencana banjir dan longsor.

Direktur Jenderal (Dirjen) Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Rehabilitasi Hutan (PDASRH), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Dyah Murtiningsih, dalam dalam keterangannya mengatakan bahwa kegiatan penanaman pohon kali ini dilakukan di area seluas 10 hektare dengan metode teknik konservasi tanah dan air, dan agroforestri.

"Kita lihat di sini tanahnya kondisinya curam sehingga kita perlu melakukan kegiatan konservasi tanah dan air berupa terasering," ucap Dyah.

Dyah pun berharap melalui kegiatan penanaman pohon ini, nantinya kawasan hutan lindung yang ada di sekitar Desa Simangulampe, Kabupaten Humbang Hasundutan dapat terjaga dengan baik, termasuk mengurangi terjadinya erosi.

"Harapannya nanti kawasan hutan lindungnya terjaga, erosinya juga menjadi berkurang ataupun tidak terjadi erosi, dan masyarakat tetap bisa memanfaatkan hasil tanaman dari hasil rehabilitasi hutan ini. Karena kita tanam tanaman dengan jenis hasil hutan bukan kayu yang bisa dimanfaatkan buahnya atau hasil yang lainnya," ungkap Dyah.

Pada kesempatan tersebut Presiden Joko Widodo melakukan penanaman bersama dengan masyarakat. Kepala Negara menanam tanaman kacang macadamia, yang merupakan salah satu jenis tanaman hasil hutan bukan kayu.

Nantinya pada areal tersebut akan ditanam pohon-pohon yang  merupakan kombinasi pohon-pohon bernilai ekonomi tinggi, seperti petai sebanyak 430 batang, durian 440 batang, alpukat 440 batang, mangga 440 batang, aren 880 batang, macadamia nut 440 batang dan pinus 880 batang.

Jenis pohon-pohon tersebut merupakan jenis pohon yang ditanam dengan mempertimbangkan aspek manfaat secara sosial maupun ekonomi bagi masyarakat setempat. Upaya rehabilitasi lahan dengan tanaman yang hasilnya memiliki nilai ekonomi tinggi dan sesuai aspirasi masyarakat diharapkan mampu meningkatkan kualitas lahan dan kesejahteraan masyarakat, sehingga terciptalah kutub-kutub pertumbuhan wilayah.

Desa Simangulampe Kecamatan Baktiraja, Kab. Humbang Hasundutan merupakan salah satu wilayah di Daerah Tangkapan Air (DTA) Danau Toba yang memiliki peran strategis sebagai penyuplai air dominan ke D. Toba. Paling tidak ada 9 sistem aliran besar di daerah ini yang mengalirkan air ke D. Toba. Terbesar dibandingkan daerah-daerah lainnya. Oleh karenanya, mutu lingkungan daerah ini perlu ditingkatkan untuk menjaga D. Toba yang lestari dan kaya akan potensi.

Upaya  penanaman pohon ini kedepannya diharapkan dapat memulihkan hutan di Simangulampe. Kembalinya hutan di Simangulampe diharapkan menjadi “Menara Air” yang mampu menyuplai air secara terus menerus dengan volume yang besar dan kualitas yang baik. Kondisi tersebut diharapkan mampu mendorong terjadinya proses pemurnian air secara alami (self purification) akibat konsentrasi beban pencemar yang tinggi di badan air D. Toba.

Penanaman di lereng curam ini dilakukan dengan sistem terassering dan teknik-teknik khusus yang harus dilakukan karena top soil atau solum tanah yang tipis, juga harus dibantu dengan media tanam compost-block, serta untuk memenuhi kebutuhan air tanaman dilakukan dengan menambah media hydrogel (yang dapat membantu daya simpan air bagi tanaman). Tentu saja di areal kemiringan seperti ini harus juga dibantu dengan bangunan konservasi tanah dan air, seperti bak penampung air di atas, gully plug atau penahan air, dll.

Untuk mendukung Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) Danau Toba dan wilayah Sumut dan sekitarnya, telah juga disiapkan persemaian besar seluas 37,25 ha yang dibangun di desa Motung, Kecamatan Ajibata, yaitu  berada pada jalan lintas antara Sibisa menuju Motung, dengan jarak 2,5km dari Bandara Sibisa menuju desa Motung, Kabupaten Toba.

Saat ini Persemaian Besar Danau Toba sedang dalam proses konstruksi dan sudah mencapai progres 80%. Persemaian ini akan mampu menghasilkan bibit sampai dengan 10 juta per tahun, dengan jenis kayu-kayuan, seperti : mahoni, pinus, kemenyan, makademia, suren, meranti, juga pohon produktif, seperti petai, durian, jengkol, kemiri, alpukat, aren, kopi dll.

Bibit-bibit ini akan didistribusikan dalam rangka penanaman RHL lahan kritis Danau Toba dengan luas tidak kurang dari 29.000 Ha  dari luas keseluruhan wilayah DTA Danau Toba seluas 112.986 Ha.

Persemaian Toba merupakan salah satu dari 5 persemaian yang disiapkan pemerintah di wilayah Destinasi Wisata Super Prioritas, yaitu Danau Toba, Sumut; Labuan Bajo, NTT;  Mandalika, NTB;  Likupang, Sulut  dan Ibu Kota Negara, Kaltim. Selain sebagai sumber penyediaan bibit tanaman, persemaian-persemaian tersebut juga diarahkan untuk mendukung destinasi wisata.

Menjadi tekad kita bersama untuk terus membangun wilayah Danau Toba ini agar terus semakin baik, semakin lengkap prasarana dan sarana, serta semakin mudah akses kesejahteraan bagi masyarakat, kesra ekonomi dan juga kesra sosial. Namun sangat penting diperhatikan bahwa pembangunan harus tetap memperhatikan dan menjaga lingkungan, serta melakukan pemulihan pada wilayah-wilayah yang memerlukannya.

Turut hadir mendampingi Presiden RI dalam penanaman ini adalah Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi, dan Bupati Humbang Hasundutan Dosmar Banjarnahor. 

Sumber : (KEMENLHK RI)

--

[RID/fiq]

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
© PT. Aliansi Rakyat Multimedia Indonesia 2021
userusersmagnifiercrossmenuchevron-down
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x