PRO KONTRA KEAGAMAAN ARYA WIRARAJA

Rakyat.id
21/06/21

Arya Wiraraja adalah seorang tokoh besar yang mempunyai pemikiran jauh ke depan dan taktik perang yang mumpuni sehingga dapat dikatakan sebagai seorang negarawan tidak tertandingi pada masanya.

Tokoh ini dilahirkan pada 1232 Masehi dengan nama Banyak Wide yang kemudian berkarir di Singosari, Sumenep, Tuban dan kemudian meninggal Lumajang pada sekutar tahun 1311-1316 Masehi. Peranan besar dimainkannya ketika mulai menolak doktri "Cakrawala Mandala" raja Kertanegara dengan mengirimkan pasukan Singosari ke Melayu Dharmasraya di Sumatra.

Karena pertentangan ini Banyak Wide kemudian dikirim ke Sumenep, Madura untuk menjadi Adipati Sumenep dengan gelar Arya Wiraraja pada tahun 1269. Di Kadipaten Sumenep, Arya Wiraraja kemudian membuktikan dirinya dengan membangun kekuatan perdagangan sehingga pelabuhannya menjadi bandar internasional sehingga sering berhubungan dengan berbagai bangsa terutama yangvterpenting saat itu adalah kerajaan Mongol Tar Tar.

Karena kekuatan ekonominya, Adipati Sumenep ini kemudian dapat membangun pasukan yang cukup kuat. Sosok Arya Wiraraja ini sangat populer di Sumenep dan Bali, namun jarang dikenal di Lumajang. bari pada tahun 2011 ketika ada pelestarian Situs Biting yang merupakan ibunkota Arya Wiraraja, nama ini mulai dikenal luas oleh masyarakat.

Kepopuleran Arya Wiraraja ini juga kemudian meyebabkan "Pro dan Kontra Latar Belakang Keagamaannya". Seperti diketahui secara umum dikatakan penganut Hiindu Syiwa, namun beberapa waktu belakangan ada yang memandang Arya Wiraraja sebagai seorang Muslim dan Lamajang Tigang Juru sebagai kerajaan Islam pertama di Jawa mendahului Demak Bintoro. Terkait "Pro dan Kontra Keagamaan Arya Wiraraja", sejarawan Malang Dwi Cahyono mengatakan bahwa merujuk pada keadaan sosiologi saat itu, maka kemungkinann agama Arya Wiraraja adalah Hindu Syiwa, Bhudda Mahayana dan Resi, sedangkan Islam belum dikenal.

Berkenaan dengan anggapan Arya Wiraraja adalah penganut Islam berdasarkan bukti makamnya di Situs Biting, Dwi Cahyono mengatakan bahwa yang mungkin Islam adalah "Menak Koncar" karena secara sosiologi nama-nama Menak mengacu pada masa Islam di awal perkembangan. Oleh karena itu hendaknya dipisahkan antara nama Arya Wiraraja yang hidup pada tahun 1232-1316 dengan Menak Konacar yang hidup pada sekitar tahun 1500-an karena merupakan sosok dan orang yang berbeda.

Sumber & Foto: (MAS MANSOER CHANNEL)

SEJARAWAN: MANSOER HIDAYAT

link: https://www.youtube.com/watch?v=dWZnfptFRU0

[RID/fiq]

Pro Kontra Keagamaan, Arya Wiraraja dan Lamajang Tigang Juru Bukan Islam

Play Video
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
© PT. Aliansi Rakyat Multimedia Indonesia 2021
userusersmagnifiercrossmenuchevron-down
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x