Rakyat.id – Jakarta, 1 November 2021 – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengusung tema ‘Wonderfull Journey’ dalam upaya mempromosikan Indonesia di ajang World Travel Market (WTM) London 2021, salah satu pameran pariwisata terbesar di dunia sejak 1980.
World Travel Market (WTM) London 2021 dilaksanakan secara hybrid (offline dan online) pada 1–3 November 2021 di Excel Centre, London, dan 8–9 November 2021 secara virtual.
Pemerintah Indonesia melalui Kemenparekraf menjadikan WTM London 2021 sebagai ajang potensial untuk memasarkan pariwisata Indonesia ke mancanegara, dan menyambut kedatangan kembali wisatawan. Upaya ini juga merupakan aktivitas perluasan pasar dan menjaga eksistensi Indonesia sebagai salah satu destinasi utama di Asia Tenggara untuk pasar Inggris. Yang di mana sebagai program unggulan di Kemenparekraf yang menjadi benang merah dari upaya pemulihan pasar.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno, menjelaskan bahwa dalam event WTM London 2021, Indonesia tidak hanya mengangkat tentang 5 Destinasi Super Prioritas Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, dan Likupang yang telah berjalan sejak 2020, tapi juga akan menyikapi perubahan peta bisnis pariwisata yang dipengaruhi perubahan permintaan dan selera pasar.
Indonesia juga akan menyoroti program InDOnesia CARE, atau I DO CARE, untuk menunjukkan bahwa protokol kesehatan diterapkan hampir di seluruh rangkaian perjalanan wisatawan saat memasuki destinasi di Indonesia.
“Hal ini merupakan implementasi dari tiga strategi utama yang diterapkan dalam membangkitkan kembali sektor pariwisata Indonesia, yaitu inovasi, adaptasi, dan kolaborasi,” ujar Menparekraf Sandiaga.
Lebih lanjut, Sandiaga menjelaskan bahwa partisipasi Indonesia dalam WTM London 2021 juga menjadi bagian dari persiapan Bali menjadi proyek percontohan pembukaan kembali perbatasan bagi wisatawan internasional.
“Situasi pandemi mengubah konsiderasi, behavior, dan tujuan berwisata selama ini. Untuk menjawab shifting market demand yang mengutamakan rasa aman wisatawan, kami akan totalitas mempersiapkan ‘Wonderful Journey’ yang akan didapatkan wisatawan saat berkunjung ke Indonesia. Persiapan mencakup hal-hal yang memungkinkan wisatawan tetap dapat menikmati dan menjelajahi dengan aman selama menerapkan sistem protokol kesehatan,” ucap Sandiaga.
“Pandemi ini tentunya sangat memukul kita semua, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di seluruh dunia. Namun, kita tidak bisa hanya berdiam diri menunggu situasi membaik. Kita harus mampu bertahan dan berjuang dalam situasi pandemi ini, kita harus bergerak bersama guna memastikan industri pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia untuk Restart, Reborn dan Rebound kembali”, tambah Sandiaga.
Sementara itu, Deputi Bidang Pemasaran, Kemenparekraf/Baparekraf Nia Niscaya, menjelaskan Kemenparekraf telah mempersiapkan QR code, yang terhubung dengan microsite owned website www.indonesia.travel, yang akan terpasang pada beberapa sisi booth Indonesia. Para pengunjung on-site dapat mengakses langsung dengan men-scan QR code bertuliskan ‘scan and find out what we offer’.
Secara umum, pesan utama yang akan dibawa ke negara pasar melalui aktivitas Sellers meet Buyers dalam WTM London 2021, selain Penerapan protokol Cleanliness, Healthy, Safety, and Environmental Sustainability (CHSE) di setiap destinasi wisata sebagai fokus utama; juga kampanye #ItstimeforBali yang menunjukkan kesiapan Bali untuk menerima wisatawan mancanegara dengen tingkat vaksinasi tinggi yang telah dilaksanakan untuk para pekerja sektor parekraf, dan vaksinasi lengkap dilakukan secara bertahap kepada masyarakat Indonesia.
Pemanfaatan platform digital juga menjadi warna terbaru dalam format Smart Space dan Activation Package di dalam pameran WTM London 2021. Pengunjung pameran dapat menggali lebih jauh informasi mengenai produk dan pelayanan industri pariwisata Indonesia yang berpartisipasi melalui QR Code,” ujar Nia Niscaya.
Kemenparekraf memfasilitasi 70 industri pariwisata Indonesia yang berperan sebagai co-exhibitor. Di antaranya perusahaan yang bergerak di bidang Travel Agent/Tour Operator, Hotelier, Destination Management Company (DMC), dan Dive Operator yang berasal dari 12 provinsi di Indonesia. Pelaku industri yang tergabung sebagai co-exhibitor pun mendapat kesempatan untuk bergabung dalam meeting format 1-2-1 menggunakan event platform virtual, dan conference program.
“Melalui masa yang sangat menantang tahun lalu, saya percaya masyarakat global sudah tidak sabar untuk bepergian dan menjelajahi setiap sudut dunia sesegera mungkin. Kami berharap hadirnya Indonesia dalam WTM London dapat menjadi kesempatan untuk mendapatkan informasi terbaru yang dibutuhkan untuk merencanakan kunjungan Anda ke Indonesia,” ujar Nia Niscaya.
Sumber & Foto : (KEMENPAREKRAF/BAPAREKRAF RI).
[RID/fiq]