Pembunuhan Lumumba adalah tindakan penaklukan kembali penjajah kolonial.
Kekayaan mineral Kongo, tembaga, kobalt, berlian, emas, uranium, minyak, mendiktekan perintah dari kedalaman bumi.
Hukuman itu dilaksanakan dengan keterlibatan Perserikatan Bangsa2. Lumumba punya alasan kuat untuk tidak mempercayai para perwira pasukan yang mengaku internasional, dan ia mencela “rasisme dan paternalisme mereka yang pemahamannya tentang Afrika hanya sebatas perburuan singa, pasar budak, dan penaklukan kolonial. tentu saja mereka bisa memahami Belgia. mereka mempunyai sejarah sama, dan keserakahan sama atas kekayaan kita.”
Mobutu, pahlawan dunia bebas yang menjebak Lumumba dan menghancurkannya, berkuasa lebih dari tigapuluh tahun. lembaga2 keuangan internasional menghargai jasanya dan bermurah hati kepadanya. ketika meninggal, kekayaan pribadinya hampir sama dengan hutang luar negeri negaranya, tempat ia mencurahkan energi terbaiknya.
Tetapi Lumumba telah menyatakan:
“Suatu hari nanti, sejarah akan menentukan. bukan sejarah yang diajarkan oleh Perserikatan Bangsa2, Washington, Paris, atau Brussel. Afrika akan menuliskan sendiri sejarahnya.”
Pohon tempat Lumumba dieksekusi masih tegak di hutan Mwadingusha. penuh lubang peluru. seperti dia.
Pengarang Buku : Eduardo Galeano
Sumber Buku : Mirrors
Penterjemah : wardah hafidz
foto : researchgate.net
[RID/fiq]