Rakyat.id – Minahasa Utara. – Dalam kunjungan kerjanya ke Provinsi Sulawesi Utara, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meninjau progres pembangunan Bendungan Kuwil Kawangkoan di Kabupaten Minahasa Utara, Kamis (24/2/2022).
Menteri Basuki mengatakan, pembangunan Bendungan Kuwil Kawangkoan utamanya bertujuan untuk pengendalian banjir Kota Manado dan sekitarnya untuk debit 470 m3/detik, dimana Kota Manado sendiri pernah mengalami banjir bandang pada tahun 2014.
“Progres pembangunan Bendungan Kuwil saat ini sudah 76% dan kira-kira bulan Agustus 2022 sudah bisa diisi air (impounding). Satu lagi bendungan di Sulawesi Utara yang akan selesai di tahun 2022 adalah Bendungan Lolak dengan progres yang lebih besar 94,5%,” kata Menteri Basuki.
Di samping pengendalian banjir, Bendungan Kuwil Kawangkoan juga bermanfaat bagi penyediaan air baku untuk Kota Manado, Minahasa Utara, Kota Bitung dan Kawasan Ekonomi Khhsus (KEK) Bitung sebesar 4.500 liter/detik, PLTM dengan kapasitas 2 x 0,70 MW serta pengembangan pariwisata.
Bendungan Kuwil Kawangkoan memiliki kapasitas tampung 23,4 juta m3 dan luas genangan 139 hektare. Bendungan ini dibangun sejak 2016 dengan total biaya konstruksi Rp 1,9 triliun, yang terbagi menjadi tiga paket pekerjaan konstruksi. Untuk paket pertama, pembangunannya dikerjakan oleh PT Wijaya Karya – DMT (KSO), paket dua dikerjakan oleh PT Nindya Karya (Persero) Tbk, dan paket ketiga dikerjakan oleh PT Wijaya Karya – PT. Nindya Karya (KSO).
Direktur Bendungan dan Danau Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (SDA) Kementerian PUPR Airlangga Mardjono mengatakan, Bendungan Kuwil Kawangkoan akan dilengkapi dengan pintu air di bagian pelimpahnya sebagai upaya pengendalian banjir. “Bendungan ini berada di atas Kota Manado sehingga sangat efektif untuk pengendalian banjir. Jadi dalam satu Daerah Aliran Sungai (DAS) Tondano ada dua tampungan air, pertama adalah tampungan air alami Danau Tondano dan kedua, Bendungan Kuwil Kawangkoan,” ujarnya.
Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi I Komang Sudana mengatakan, saat ini pekerjaan utama yang dilaksanakan di Bendungan Kuwil Kawangkoan adalah penyelesaian tubuh bendungan/main dam. “Kemudian ada penataan kawasan, penutupan terowongan dan nanti terakhir pekerjaan hidromekanikal,” ujarnya.
Sementara untuk Bendungan Lolak memiliki luas area genangan 97,5 hektar, yang direncanakan saat beroperasi akan memasok air irigasi seluas 2.214 hektar, mendukung penyediaan air baku 500 liter/detik, pariwisata, konservasi air dan memiliki potensi tenaga listrik 2,43 megawatt.
“Kami targetkan Mei 2022 mulai impounding. Untuk paket I sudah 100% dan paket II 89,03%, jadi secara keseluruhan sebesar 94,5%, “ kata Komang.
Kontrak pembangunan Bendungan Lolak dibagi menjadi dua paket yakni paket pertama senilai  Rp830 miliar dengan kontraktor PT. Pembangunan Perumahan (PP) (Persero) Tbk. Selanjutnya untuk Paket II senilai Rp821 miliar dikerjakan kontraktor PT. PP (Persero) Tbk – PT. Asfhri Putralora (Kerjasama Operasi/KSO).
Turut hadir mendampingi Menteri Basuki, Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian, Direktur Bendungan dan Danau Kementerian PUPR Airlangga Mardjono, Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sulawesi Utara Erik A. Singarimbun, Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sulawesi Utara Komang Raka Maharthana, dan Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (P2P) Sulawesi I Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Recky W. Lahope.
Sumber : (KEMEN PUPR RI)
—
[RID/fiq]