Menggelitik kala menjerit,ketika sel-sel hidup menggerogoti tubuh sehatmu seharum bunga cempaka
Tak usai melahap usia dari kelamin jenis apapun dan warna kulit menutupi tulang belulang
Tak sedikitpun kau sisakan organ segar untuk dibawa ke akhir hayat
Tak lupa kau sebarkan sel-sel mu untuk hidup lebih dalam menambah kenangan sakit dalam fisik
Tak lelah kau terus menggoda untuk terlihat mati tetapi kau bergerak mengeluar hidup dalam tubuh
Sel kanker itu nama besarmu
Sel kanker itu status siaga tanpa akhir
Sel kanker itu hidup lalu singgah, tidak sekedar membaca buku dan minum kopi
Sel kanker itu bisa saja tumbuh dalam kau, aku, kamu, kita semua
Merinding kang…puisi yang indah dan merinding