Demi rembulan yang Engkau ciptakan
Khusus untuk memulangkan diriku
Kepada kumandang tangis bayi, yang telanjang
Yang hening lagunya bergaung
Ke ladang-ladang jiwa
Yang meripatnya bening
Dan yang semua geraknya
Dibimbing
Oleh kegaiban
Demi rembulan di larut malam
Yang bagai kereta kencana
Ditarik oleh kuda siluman
Yang bangkit dari cakrawala
Yang bangkit begitu saja
Berderap
Perlahan
Dan menciptakan gemuruh
Dalam kediaman
Demi rembulan yang Engkau ciptakan
Untuk mengusap kening jiwa yang berabad menangis
Jiwa Adam
Rintih kerinduan
Yang mencegatnya di ujung jalan
Dan yang mencegatku kini
Dalam derita dan keasingan
Yang terus menjelma
Yang mengawali setiap pekik kelahiran
Dan yang terus berkembang dalam kenangan
Demi rembulan yang bagai pejalan sunyi
Menjelajah seluruh malam
Sehingga terciptalah dunia dan kehidupan
Dari angin, embun dan dedaunan
Yang berkilat
Karena cahayanya
Yang seakan mengisyaratkan harapan
Bagi kerinduanku nantinya
Ah, Tuhan!
Demi rembulan yang Engkau ciptakan
Buat menggoda!
Di semak-semak ini
Di hutan gelap yang tercipta
Dalam gaung jiwa
Dalam gelegak samudera
Dalam gelegak darahku
Yang letih
Dan maya
kutikamkan pisau ini ke dadaku!
(terimalah semangatku reguklah cintaku!)
-Emha Ainun Najib-
Sumber Gambar: www.Caknun.com