Gemercik air melewati tegalan parit
Mengalir membasahi sawah adat
Padi tumbuh penuh rahmat
Tak henti bertanam, pegang filosofi para sahabat
Sabit terikat dalam balutan kain bercorak
Topi caping dan kulit menjadi saksi bisu dalam gerak
Tanah lumpur mengering bercerita peluh, tapi akhirnya nasi menjadi tanak
Dalam bilik, melepaskan pakaian lusuh untuk bersitirahat sejenak
Petani dan subak, menjaga alam tetap bergerak
Petani tidak bisa bajak
Subak tidak bisa kering lalu kami tergeletak
Dalam selimutan ibu pertiwi kami merapalkan mantra baik
Agar tidak hilang dalam kehidupan abstrak
[rfq]