Mimpi Buruk

Rakyat.id
20/09/22

 

Gunung memberi tahu seorang teman, yang memberi tahu saya.

Seorang laki2 mendaki, terdorong oleh damba dan keingintahuan entah apa. ia terus mendaki jalan yang menanjak, tekadnya semakin kuat, walaupun di setiap langkah ia merasa puncak makin jauh dan kakinya makin lemah.

“Jangan kendur," gumamnya, memberi perintah kepada diri sendiri dengan sangat pelan sehingga ia tampak seolah tak bicara; ia terus berjalan. semakin dekat ke puncak, semakin ia merasa takut kepada yang memanggilnya dari kejauhan yang dalam.

Dan akhirnya ia membiarkan dirinya jatuh, membiarkan dirinya lepas.

punggung gunung terjal tiada akhir.

Semuanya berlalu, dunianya, orang2, dan walaupun itu adalah persoalan takdir, ia tak bisa berhenti memaki dirinya, “brengsek,” “pengecut”. dan ia pun sampai di akhir perjalanannya, ketika tangannya yang luka2 karena duri dan karang hilang pegangan, dan ia diseret ke kehampaan, tanpa sempat mengucapkan selamat tinggal.

Pengarang Buku: Eduardo Galeano

Sumber Buku: El Cazador De Historias

Buku Terjemahan: Pemburu Rawi

Penterjemah: wardah hafidz


[rakyatid]

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
© PT. Aliansi Rakyat Multimedia Indonesia 2021
userusersmagnifiercrossmenuchevron-down
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x